1. Kondensator Kondensator ialah suatu komponen listrik/elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Kapasitas kondensator diukur dalam satuan Farad. 1 Farad = 10-3 mF (mili farad) = 10-6 µF (mikro farad) = 10-9 nF (nano farad) = 10-12 pF (piko farad). Kondensator eletrolit mempunyai dua kutub yaitu positif dan negatif (bipolar), sedangkan kondensator kering misalnya kondensator mika, kondensator kertas tidak membedakan kutub positif dan kutub negatif (non polar). Kode angka dan huruf yang terdapat pada sebuah kondensator menentukan nilai kapasitansi dan tegangan kerjanya. Tabel 2 Kode Angka dan Huruf pada Kondensator. Kode Angka Gelang 1 (Angka pertama) Gelang 2 (Angka kedua) Gelang 3 (Faktor pengali) Kode huruf (Toleransi %) 0 - 0 1 F = 1 G = 2 H = 3 I = 4 J = 5 K = 10 M = 20 1 1 1 101 2 2 2 102 3 3 3 103 4 4 4 104 5 5 5 105 6 6 6 106 7 7 7 107 8 8 8 108 9 9 9 109 Contohnya: Kode kapasitor 562 J 100 V, artinya besarnya kapasitansi 56 x 102pF, J: besarnya toleransi 5%, 100 V, kemampuan tegangan kerja 100 Volt. 100 nJ, artinya besarnya kapasitansi 100 nF, J: besarnya toleransi 5% Kode kapasitor 100 uF 50 V, artinya besarnya kapasitansi 100 uF, besarnya tegangan kerja 50 Volt. Kondensator yang mempunyai gelang warna nilai kapasitansinya dapat ditentukan dengan cara membaca gelang-gelang warna tersebut dari kiri ke kanan, sedangkan nilai dari gelang warna itu adalah seperti tabel 3 di bawah ini (kondensator polikarbonat metal). Tabel 3. Kode Warna pada Kondensator Polikarbionat Metal Warna Gelang 1 (Angka pertama) Gelang 2 (Angka kedua) Gelang 3 (Faktor pengali) Gelang 4 (Toleransi) Tegangan Kerja Hitam - 0 1 ± 20% Coklat 1 1 101 Merah 2 2 102 250 V Oranye 3 3 103 Kuning 4 4 104 400 V Hijau 5 5 105 Biru 6 6 106 650 V Ungu 7 7 107 Abu-abu 8 8 108 Putih 9 9 109 ± 10% Gambar 5. Urutan Kode Warna pada Kondensator Kapasitas sebuah kondensator adalah sebanding dengan luas pelat-pelat yang membentuk kondensator tersebut. Semakin luas pelat-pelatnya semakin besar nilai kapasitansinya. Nilai kapasitansi berbanding terbalik dengan jarak dari pelat-pelatnya. Semakin kecil jarak kedua plat itu, semakin besar nilai kapasitansinya. Sebaliknya semakin jauh jarak kedua plat itu, semakin kecil nilai kapasitansinya. Nilai kapasitansi sebuah kondensator juga sebanding dengan konstanta dielektrikum dari bahan isolator yang dipasang antara kedua plat itu. Jika nilai konstanta dielektrikumnya mempunyai nilai yang besar, maka nilai kapasitansinya besar. Sebuah kondensator pelat besarnya nilai kapasitansi ditentukan dengan rumus: C = (o x (r x A/S dimana: C = kapasitas dalam Farad = 8,885 x 10-12 (r = konstanta dielektrik relatif dari isolasi yang dipakai A = luas pelat dalam m2 tiap pelatnya S = jarak pelat dalam m Contoh: Sebuah kondensator pelat mempunyai data-data sebagai berikut: Luas pelat 10 cm2. Jarak kedua pelat 1 mm. Dielektrikumnya adalah udara ((r = 1). Hitunglah nilai kapasitansinya. Jawab: C = (o x (r x A/S C = 8,885 x 10-12 x 1 x 10.10-4/10-3 C = 8,885 pF Muatan sebuah kondensator dapat dihitung jika nilai kapasitansi dan perbedaan tegangan antara dua pelat itu diketahui dengan menggunakan rumus: Q = C x U Dimana: Q = muatan dalam satuan Coulomb C = kapasitas dalam satuan Farad U = tegangan dalam satuan Volt Contoh Sebuah kondensator dengan nilai kapasitansi 10 uF dipasang pada tegangan 1 volt, maka besarnya muatan Q = C x U = 10uF x 1 V Q = 10 uC (mikro coulomb) = 10-6 C |
kapasitor
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar