Remidi K3LH

Nama : Syahida Ulya Amanina
Kelas : X TKJ
No : 35

K3LH

• K3LH merupakan singkatan dari Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup.
• Keselamatan kerja adalah upaya mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan saat melakukan pekerjaan baik bagi manusia maupun peralatannya.
• Cara – cara menghindari bahaya tegangan listrik bagi keselamatan kerja :
 Pastikan tidak ada bagian tubuh yang basah.
 Gunakan alas kaki, terutama yang terbuat dari karet.
 Tidak memegang kabel secara sembarangan.
 Pastikan bekerja melalui prosedur standar.
 Ada grounding
• Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja antara lain :
 Perilaku yang tidak aman dan 
 Kondisi lingkungan yang tidak aman
• Keselamatan kerja terganggu karena beberapa faktor :
 Sembrono dan tidak hati - hati
 Tidak mematuhi peraturan
 Tidak mengikuti standar prosedur kerja
 Tidak memakai alat pelindung diri
 Kondisi badan yang lemah
• Cara-cara menjaga kesehatan mata yaitu sebagai berikut :
1. Istirahatkan mata anda dengan melihat pemandangan yang bernuansa sejuk dan jauh ke depan secara rutin.
2. Jagalah agar kacamata atau lensa kontak (jika menggunakan) dan layar tampilan selalu bersih.
3. Gunakan tambahan layar anti radiasi.

• Terkait keselamatan kerja, faktor penyebab berbahaya yang paling sering ditemukan antara lain adalah :
1. Bahaya jenis kimia: terhirup atau terjadinya kontak antara kulit dengan cairan metal, cairan non-metal, hidrokarbon dan abu, gas, uap steam, asap dan embun yang beracun.
2. Bahaya jenis fisika: lingkungan yang bertemperatur panas dan dingin, lingkungan yang beradiasi pengion dan non pengion, bising, vibrasi dan tekanan udara yang tidak normal.
3. Bahaya yang mengancam manusia dikarenakan jenis proyek: pencahayaan dan penerangan yang kurang, bahaya dari pengangkutan, dan bahaya yg ditimbulkan oleh peralatan.
• Adapun cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja adalah :
1. Pengendalian teknik: mengganti prosedur kerja, menutup mengisolasi bahan berbahaya, menggunakan otomatisasi pekerjaan, menggunakan cara kerja basah dan ventilasi pergantian udara.
2. Pengendalian administrasi : mengurangi waktu pajanan, menyusun peraturan kesehatan dan keselamatan kerja, memakai alat pelindung, memasang tanda-tanda peringatan, membuat daftar data bahan-bahan yang aman, melakukan pelatihan sistem penangganan darurat.
• Sikap saat menggunakan komputer :
 Posisi tubuh tidak membungkuk / tegak
 Jarak pandang mata antara 30 – 70 cm
 Melihat komputer pada posisi center / tengah
 Istirahatkan mata minimal 5 menit setelah bekerja 1 jam
 Tidak membawa / menaruh cairan di dekat komputer
 Tidak bekerja di ruangan yang gelap / kurang cahaya
 Pada saat bekerja posisi lutut membentuk sudut 90 derajatْ
• Alat – alat pelindung tubuh untuk menghindari bahaya :
 Helm / penutup kepala
 Alas kaki 
 Kacamata anti radiasi
 Sarung tangan
 Wearpack / baju khusus lab.
 Masker 
• Pengaruh lingkungan hidup terhadap keselamatan kerja :
 Lingkungan hidup yang aman dan nyaman mampu meningkatkan keselamatan kerja.
 Lingkungan hidup yang segar dapat menciptakan udara yang segar pula.
 Lingkungan hidup yang bersih dapat meningkatkan kesehatan.
 Tidak membuang limbah sembarangan untuk mencegah menyebarnya penyakit yang dapat membahayakan kesehatan.
• Dibawah ini beberapa cara/langkah yang mungkin bisa membantu dalam melakukan perakitan computer dengan memperhatikan keselamatan kerja, sebagai berikut :
-LANGKAH 1 Sebaiknya lakukan perakitan PC di ruangan tertutup dan bebas debu. Idealnya di ruangan ber-AC. Siapkan meja kerja yang cukup lebar untuk menaruh semua peralatan dan perlengkapan, serta taruh sebuah kursi yang nyaman. Jangan merokok, karena abu rokok bisa mengotori dan merusak komponen PC, terutama prosesor. Tempatkan air minum Anda jauh dari meja kerja. Gunakan lampu penerangan yang cukup kuat.
- LANGKAH 2 Untuk menghindari arus statik pastikan outlet listrik di rumah Anda telah dibumikan (grounding), basuhlah tangan Anda terlebih dahulu dan keringkan. Ini untuk menghindari keringat dan kotoran di tangan yang bisa menyebabkan komponen PC berkarat.
- LANGKAH 3 Siapkan casing, bukalah dari dusnya dan keluarkan. Casing yang di gunakan di sini adalah model tower dengan penutup samping. Bukalah kedua penutup samping dengan melepas keempat baut yang berada di belakang casing. Simpanlah terlebih dahulu kedua penutup samping itu di tempat yang aman.
- LANGKAH 4 adalah Pasanglah swicthing power supply unit (PSU) adapter pada tempat yang telah disediakan. Pada model tower dan middle tower, biasanya tempatnya di sisi paling atas. Lalu rekatkan dengan empat buah baut. 
- LANGKAH 5 Bukalah boks motherboard, keluarkan dan letakkan mobo tersebut di meja. Namun sebelumnya, beri alas pada bagian bawah motherboard dengan gabus yang tersedia dalam boksnya. Carilah soket chip prosesor pada motherboard.
- LANGKAH 6 Lepaskan tuas pengait prosesor dengan cara menekannya lalu tarik ke atas. Posisi pengait tersebut harus benar-benar tegak lurus, sehingga lubang soket terbuka seluruhnya. Ambillah prosesor, peganglah pada sisi-sinya. Lalu posisikan pada soket prosesor, pastikan sudut yang bertanda segitiga berada di dekat pengait. Tancapkan chip prosesor pada soket dan pastikan pinnya menancap semuanya. Berhati-hatilah, jangan sampai pinnya bengkok atau patah.
- LANGKAH 7 Setelah chip masuk dengan tepat ke dalam soket, turunkan kembali pengait dengan cara menekannya ke bawah. Kaitkan hingga benar-benar terkunci agar chip prosesor tidak lepas. Chip yang tidak terkunci bisa pula menimbulkan error saat komputer dijalankan .
- LANGKAH 8 Sebaiknya beri heatsink dan fan pada chip prosesor agar prosesor tidak cepat panas dan tahan lama. Oleskan sedikit thermal paste atau pasta pendingin di atasnya, lalu tempelkan heatsink dan kipas di atasnya. Kuncilah kipas prosesor dengan menekan dua pengaitnya secara bergantian dan hati-hati.
- LANGKAH 9 Kuncilah kipas prosesor dengan menekan dua pengaitnya secara bergantian dan hati-hati. Jangan sampai Anda menekan terlalu keras pada sisi atas kipas. Lalu tancapkan kabel power untuk kipas ke motherboard. 
- LANGKAH 10 Berikutnya pasang kartu memori (RAM) pada slot DIMM yang telah disediakan. Sesuaikan jenis RAM dengan motherboard yang Anda gunakan. buka pengunci kartu memori, lalu tancapkan kartu dengan benar. Pastikan seluruh kaki kartu tertancap pada slot. Kemudian kunci posisinya dengan memasukkan pengait pada tuas penguncinya ke lubang pada kartu memori.

- LANGKAH 11 Beralihlah ke casing, pasang baut alas untuk mobo pada pelatnya. Baut ini biasanya disertakan pada saat Anda membeli casing PC. Pastikan penempatannya sesuai dengan jumlah dan posisi lubang baut yang dimiliki mobo. Kemudian kencangkan baut tersebut dengan menggunakan tang
- LANGKAH 12 Siapkan pelat penutup belakang, sebagai tempat munculnya port PS/2, USB, COM, paralel dan soundcard. Pasanglah pada sisi belakang casing.
- LANGKAH 13 Angkat motherboard dan letakkan ke dalam casing. Posisikan mobo dengan mengepaskan lubang bautnya di atas baut-baut alas. Lalu pasang baut-baut mobo yang telah diberi cincin isolator. Penggunaan cincin isolator hanya untuk menghindari adanya hubungan arus pendek antara jalur-jalur motherboard dengan baut. Setelah terpasang semuanya, kencangkan satu persatu dengan menggunakan obeng.
- LANGKAH 14 Pasang konektor yang berasal dari lampu LED, spiker, tombol power dan tombol reset PC ke mobo. Letak pinnya biasanya berada di depan slot PCI. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar